Efek Doppler cahaya digunakan untuk menghitung
selang periode sinyal dan berapa jumlah sinyal diterima, efek ini
dihitung berdasarkan sinyal yang tidak dipengaruhi oleh gerak pengamat.
Efek
Relativitas cahaya adalah efek yang dipengaruhi oleh gerak pengamat.
Kembar A dengan kelajuan 0,8 c yakni v = 240.000 km/s dapat menempuh
400.000 km (kerangka B) dalam satu detik (kerangka A). Dalam kerangka B
di bumi, cahaya menempuh 300.000 km/s. Karena dalam kerangka A mengalami
dilatasi waktu, menurut kembar A, 1 detik cahaya (300.000 km/s) dalam
kerangka kembar B, baru menempuh 0,6 detik cahaya dalam kerangka A. Jadi
1 detik cahaya dalam kerangka A sama dengan 1 + 2/3 detik cahaya
(500.000 km/s) dalam kerangka kembar B.
Jika
kembar A memancarkan sinyal ke arah depan, akan terjadi seperti Efek
Gravitasi, karena Efek Relativistik dari gerak A. Kelajuan cahaya
melambat menjadi 20% dari 300.000 km/s (dalam kerangka A) sama dengan
60.000 km/s.
Jika kembar A memancarkan sinyal ke arah belakang (ke
kembar B yang berada di bumi).
Menurut Efek Doppler yang tidak
dipengaruhi oleh gerak pengamat, sinyal tiba di B menempuh jarak selama 1
+ 1/3 tahun cahaya. Menurut Efek Relativistik yang dipengaruhi gerak
pengamat B yang menjauhi kembar A, akan terjadi seperti Efek Inflasi
dari pengamat B sejauh 2/3 tahun cahaya.
Jika kita gabungkan Efek Doppler dan Efek Relativistik, akan kita dapatkan Efek Probabilitas dari cahaya.
Jika kita gabungkan Efek Doppler dan Efek Relativistik, akan kita dapatkan Efek Probabilitas dari cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar