Termodinamika
didasarkan atas tiga postulat yang dikenal sebagai Hukum I
Termodinamika, Hukum II Termodinamika dan Hukum III Termodinamika.
1. Hukum I Thermodinamika
Hukum
pertama termodinamika menyatakan hubungan antara kalor (q), kerja (w)
dan perubahan energi dalam (∆U), yang menerangkan bahwa energi sistem
tersekat adalah tetap. Hukum pertama termodinamika dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :
q = ∆U – W
q, ∆U,danW dalam satuan
joule atau kalori. Hukum pertama termodinamika menunjukkan bahwa energi
dalam tidak dapat diukur tapi dapat diukur dari nilai kalor dan kerja.
Kalor dapat diukur dengan percobaan dan kerja. Kerja dihitung melalui
volume dan tekanan yang melawan perubahan itu.
2. Hukum II Thermodinamika
Hukum
kedua termodinamika mengemukakan bahwa semua proses atau reaksi yang
terjadi di alam semesta, selalu disertai dengan peningkatan entropi.
Perubahan entropi (dS) adalah suatu fungsi keadaan yang merupakan
perbandingan perubahan kalor yang dipertukaran antara sistem dan
lingkungan secara reversibel (δqrev) terhadap suhu tertentu T (oC).
Persamaan yang menyatakan besarnya entropi dinyatakan sebagai berikut :
dS = δqrev/T
dS = δqrev/T
3. Hukum III Thermodinamika
Hukum
ketiga menyatakan bahwa suatu unsur atau senyawa yang murni dalam
bentuk kristal sempurna mempunyai entropi nol pada suhu 0oC, secara
matematika dinyatakan sebagai berikut :
Soo = 0
Soo = 0
Berdasarkan hukum
ketiga dapat dilakukan pengukuran dan perhitungan kalor yang diserap
suatu zat murni dari 0oK sampai suhu tertentu. Kerja yang dapat
diperoleh dari jumlah kalor sama dengan banyaknya kalor dikurangi
sebagian dari jumlah tersebut.
Sistem adalah bagian dari dunia yang
menjadi perhatian khusus bagi dunia kita. Sistem dapat berupa tabung
reaksi, mesin, sel elektrokimia, dan sebagainya. Di sekitar sistem ada
lingkungan, tempat kita melakukan pengamatan. Dengan menetapkan batas
sistem dan lingkungannya kita bisa mendapatkan spesifikasi yang teliti
batas antara keduanya. Jika materi dapat dipindahkan melalui batas
antara sistem dan lingkungannya, maka sistem itu dikatakan terbuka.
Sebaliknya jika materi tidak dapat dipindahkan dikatakan sebagai sistem
tertutup. Sistem tertutup yang tidak mempunyai kontak mekanis maupun
termal dengan lingkungannya disebut sistem terisolasi.
Sebuah sistem
dapat mengalami berbagai proses sesuai keadaannya saat itu. Keadaan itu
sedemikian rupa sehingga salah satu variabel sistem konstan. Berbagai
macam proses itu adalah :
1. Proses isotermal, yaitu proses yang berlangsung pada suhu tetap (T1=T2), akibatnya energi dalam tetap.
2. Proses isovolum, yaitu proses yang tidak mengalami perubahan volum (DV=0), akibatnya sistem tidak melakukan kerja.
1. Proses isotermal, yaitu proses yang berlangsung pada suhu tetap (T1=T2), akibatnya energi dalam tetap.
2. Proses isovolum, yaitu proses yang tidak mengalami perubahan volum (DV=0), akibatnya sistem tidak melakukan kerja.
Proses
adiabatik, yaitu proses yang tidak menyerap atau melepas kalor, yang
berarti energi dalam sistem dipakai untuk menghasilkan kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar